Seorang happiness expert, Gretchen Rubin, yang juga penulis 
buku best seller New York Times The Happiness Project, mengatakan bahwa 
segala hal yang menggangu Anda, bisa jadi karena sebuah bias negatif.
"Kita memiliki kecenderungan alami untuk terus merasa kecewa dan 
fokus pada hal-hal negatif, atau dendam, atau ketidaknyamanan kecil. 
Karena hal-hal negatif lebih terasa ketimbang hal-hal positif," kata 
Rubin.
"Itulah sebabnya, mengapa kita perlu melakukan intervensi dan mengalihkan perhatian kita," imbuhnya.
Menurutnya ada satu hal penting yang bisa dimanfaatkan untuk mengusir rasa frustrasi, yaitu rasa syukur. 
Jika Anda memiliki keluhan tentang seseorang, cobalah cari sisi baik orang itu yang bisa membuat Anda mengucapkan terimakasih.
“Misalnya, Anda memiliki atasan yang terus memberikan tugas pada 
menit-menit terakhir. Alih-alih mengeluh, cobalah merasa bersyukur atas 
kepercayaan atasan terhadap kemampuan Anda,” urainya.
Jika Anda memikirkan apa yang telah dilakukan seseorang untuk Anda, 
maka Anda merasa berbeda tentang hal-hal yang akan Anda keluhkan.
Tentu saja, trik ini tidak akan berhasil dalam semua situasi. Sebab, 
terkadang, keluhan yang Anda miliki terus terjadi berulang-ulang, 
seperti rekan kerja yang berbicara terlalu keras di telepon.
Pilihan Anda adalah mengidentifikasi masalah yang tepat, dan pikirkan
 apakah sebaiknya mengabaikan penyebab keluhan Anda, atau cari tahu 
solusinya.
Cobalah mengucapkan syukur untuk setiap hal yang Anda keluhkan. 
Menurut Rubin, ini adalah cara yang bagus untuk mengubah emosi Anda 
tentang sebuah situasi menjadi lebih baik.
Sumber : Kompas 




